Definisi Aqiqah (Akikah) berdasarkan bahasa berarti memotong. Menurut Imam Syaukani, Aqiqah ialah sembelihan untuk bayi, sedang al ‘Aqqu pada dasarnya bernama asy suaqqu (memotong) dan al Qath’u (memotong). Sembelihan itu dinamakan Aqiqah karena tenggorokannya dipotong. Menurut Zamakhsyari arti dasar aqiqah adalah rambut bayi. Namun menurutnya aqiqah juga berarti kambing yang disembelih.

Secara syara’ aqiqah berarti memotong kambing dalam rangka mensyukuri kelahiran sang bayi yang dilakukan pada hari ketujuh dari kelahirannya. Hal ini sebagai pengamalan terhadap sunnah nabi dan bukti bahwa kita mengikuti tradisi yang baik umat Islam terdahulu. Sebelum Islam datang, orang arab biasa mengaqiqahkan anak mereka. Setelah Rasulullah diutus, beliau tetap membiarkan kebiasaan itu bahkan melakukannya serta menganjurkan kaum muslimin melakukannya serta mengubah tradisi orang jahiliyah.(tradisi mereka mengaqiqah hanya untuk laki-laki dan melumuri darah kambing pada bayinya). Nabi mengubah Aqiqah menjadi salah satu acara sosial serta melarang perbuatan bid’ah dalam aqiqah.
Pertama, menghidupkan sunah Nabi Muhammad SAW dalam meneladani Nabi Ibrahim AS, tatkala Allah SWT menebus putra Ibrahim yang tercinta Ismail AS.
Kedua, dalam akikah mengandung unsur perlindungan dari setan yang dapat mengganggu anak yang terlahir itu, dan ini sesuai dengan makna hadis, yang artinya, “Setiap anak itu tergadai dengan akikahnya.” Sehingga, anak yang telah ditunaikan akikahnya insya Allah lebih terlindung dari gangguan setan yang sering mengganggu anak-anak. Hal inilah yang dimaksud oleh Imam Ibnu Qayyim al-Jauziyah “bahwa lepasnya dia dari setan tergadai oleh akikahnya”.
Ketiga, akikah merupakan tebusan bagi anak untuk memberikan syafaat bagi kedua orang tuanya kelak pada hari akhir, sebagaimana Imam Ahmad mengatakan, “Dia tergadai dari memberikan syafaat bagi kedua orang tuanya (dengan akikahnya).”
Keempat, merupakan bentuk pendekatan diri kepada Allah SWT sekaligus sebagai wujud rasa syukur atas karunia yang dianugerahkan Allah SWT dengan lahirnya sang anak.
Kelima, akikah sebagai sarana menampakkan rasa gembira dalam melaksanakan syariat Islam dan bertambahnya keturunan mukmin yang akan memperbanyak umat Rasulullah SAW pada hari kiamat.
Keenam, akikah dapat memperkuat ukhuwah (persaudaraan) di antara masyarakat. Ketujuh, merupakan sarana untuk merealisasikan prinsip-prinsip keadilan sosial dan menghapuskan gejala kemiskinan di dalam masyarakat. Misalnya, dengan adanya daging yang dikirim kepada fakir miskin.
Jasa Layanan Aqiqah di Medan
Banyak usaha yang menyediakan layanan aqiqah di kota Medan, baik yang hanya menyediakan kambing saja dan menyediakan dalam bentuk paket catering siap saji.
Bagi Anda yang ingin memesan catering Aqiqah di Medan, silahkan hubungi usaha milik orang muslim yang bernama Salim Aqiqah dan sudah laman berdiri. Ada banyak pilihan menu yang ditawarkan.
Untuk informasi lebih lanjut, Anda dapat mengunjungi kantor di jalan Tuasan kecamatan Medan Tembung. Atau bisa juga melalui layanan online di nomor 0812 6371 2334. Bagi Anda yang memiliki kesibukan, jangan khawatir, karena kami menyiapkan jasa antar paket aqiqah sampai ketujuan.
Ayo tunggu apalagi? Pesan sekarang juga!
Credit: Republika, DalamIslam